Pages

07 Mei 2011

Prihatin Pendidikan Indonesia

Mengutip Kompas, Sabtu 7 Mei 2011

"Guru Bersertifikasi, di Mana Dikau?"

Dari tulisan Y Nugroho Widiyanto saya menjadi semakin prihatin dengan profesionalitas seorang guru. Terlebih setelah apa yang telah menimpa siswa sebuah SMU Negeri Jakarta Timur sekolah berstandar internsional, dimana seorang guru dengan sengaja melempar spidol ke arah siswanya sebanyak dua kali. Sehingga korban terpaksa menjalani Rawat Inap. Ini membuat saya semakin prihatin seharusnya para guru di sekolah dapat menjadi orangtua pengganti yang baik bagi muridnya.
Dalam tulisannya Y Nugroho Widiyanto menjelaskan betapa besar keprihatinnya terdahap para guru bersertifikat yang seharusnya sadar bahwa setiap rupiah yang diterima para guru adalah keringat para pembayar pajak yang menginginkan anak-anak mereka dididik dengan profesionalisme yang tinggi. Beliau juga menuliskan empat pilar profesionalisme guru yang ditetapkan dalam Undang- Undang Guru.

Pilar pertama, kemampuan profesionalisme. Berdasarkan Laporan Bank Dunia (2010), penguasaan materi para guru terhadap mata pelajaran yang diajarkan mendapat nilai rata- rata 50. Kemampuan bahasa Inggris para guru SBI dan RSBI masih banyak yang berada pada level pemula. Ini menunjukan betapa meragukannya profesionalisme seorang guru.

Pilar kedua, kemampuan pedagogis. Guru seharusnya lebih memperhatikan kinerjanya di dalam kelas. Bukan justru menjadi seorang "Raja" di dalam kelas, dimana nasib siswa hanya bergantung padanya yaitu pada nilai yang diberikannya.

Pilar ketiga, kepribadian. Seorang guru seharusnya mengajarkan nilai esensial seperti kejujuran dan penghormatan kepada siswa sebagai pribadi daripada berkisar pada cara berpakaian siswa atau kegiatan ritual keagamaan.

Pilar keempat, sisi sosial. Para guru harus peka pada isu- isu mutakhir di masyarakat. Dengan memiliki kepedulian sosial tinggi, guru bisa berwawasan luas.

Saya berharap dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat akan pendidikan mampu menjadikan pendidikan di Indonesia semakin baik dan berkualitas.